Online Telemarketing

Dalam 30 hari terakhir ini (Juli sampai dengan awal Agustus) saya sudah ditelpon sebanyak 4 kali oleh program Online Telemarketing ini. Intinya mereka menawarkan produk yang dipasarkan melalui telepon. Produknya sih bisa apa saja yah.. Cuma kebetulan yang saya terima ini semuanya produk asuransi kesehatan dan semuanya bekerja sama dengan Bank yang ada di Indonesia.

Dua kali yang atas nama Bank BNI, Satu kali Bank BCA dan sekali lagi via rekomendasi si buduk Refit Gustaroska. Telpon yang terakhir dari Asuransi CIGNA yang bekerja sama dengan Bank Niaga. Tawaran telemarketing dari Bank BNI ini saya ditelpon oleh dua orang yang berbeda. Rata – rata premi yang ditawarkan tidak terlalu berat menurut saya, untuk range umur 18-29 saya hanya dikenakan 75-120 ribu sebulan. Akhirnya saya tolak semua tawaran produk asuransi tersebut dengan alasan belum tertarik.. (tongue)

Produk asuransi tentunya standar saja, nasabah mendapatkan proteksi yang bisa di-claim dengan polis sesuai dengan kesepakatan, tentunya dengan premi. Poin yang saya ingin saya bahas disini bukan produknya, tapi online telemarketingnya ini. Setiap saya menerima telpon tawaran telemarketing ini saya selalu menanyakan apakah bisa saya aktifkan lain waktu, jika saya sudah mempelajari dengan seksama, jika saya benar benar tertarik dengan produk yang ditawarkan. Saya tidak biasa memutuskan menggunakan produk dengan terburu-buru tanpa mempelajari produk tersebut. Yaaah… setidaknya survey2 kecil lah… hehehehe. Tapi jawaban yang saya dapatkan selalu sama. Tidak bisa. Mereka selalu beralasan yang menurut saya gak nyambung dengan produk yang ditawarkan. Misalnya.. “Telpon bapak kan diundi, kita menghubungi secara random“. Atau.. “Oohh tidak bisa pak.. ini kan sistem online telemarketing.. jadi aktifasi hanya dilakukan per tutup telepon, kan percakapan kita direkam oleh sistem recorder kami“.. yaahh.. kurang lebih seperti itulah..

Menurut logika bodoh saya sih, simple aja. Kalau memang produk yang ditawarkan memang bagus atau sangat bagus dan bermanfaat, pasti banyak calon pengguna produk yang tertarik ingin menggunakan. Mengapa tidak bisa dilakukan lain kali? bisa dengan cara memberikan nomor yang bisa dihubungi jika calon pengguna nanti tertarik dengan produk yang ditawarkan. Rata-rata pembicaraan promosi lewat telepon ini sekitar 10 menitan. Lawan bicara saya terlalu banyak bicara, saya hanya bicara 1 menit mungkin.. hehehehe.. Capek lama lama dengerin orang ngomong terus.. gak stop stop.. (lmao)

Aaah.. saya memang tidak cocok dengan online telemarketing ini.. Untuk eksekutor online telemarketing, lupakan saja menghubungi nomor saya.

Good night.. (bye)

Note :

Tanggal 20 November 2008 BNI jalin kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi. Salah satunya dengan Asuransi CIGNA. Jangan – jangan ujung semuanya sama sama ke asuransi CIGNA ini, soalnya premi yang ditawarkan oleh BNI dan Bank Niaga harganya persis sama.. hahahaha..

7 comments / Add your comment below

  1. persis!..kemaren juga gue ditawarin.. selalu bilangnya “ini kami dapet telpon bapak atas rekomendasi BNI” hayah gimane caranye coba? perasaan rekeing gue segitu2 aja.. ada kali tuh dia bilang gitu 5 kali. Terus dibilangnya ini besok itu hari terakhir penawaran, eh tau2nya sampe seminggu kedepan tetep aja masih telpon2.

    Agak2 serem kalo mau ikutan asuransi tapi gak tau detailnya secara tertulis..mendingan kagak deh.

  2. While we are dealing with items in the vicinity of ariawan’s digital note » Blog Archive » Online Telemarketing, A not-so-obvious bonus is produced by the publicity a third party provider can provide to your list. Some mailing list hosts, most notably the free ones, display a listing of ezines or newsletters folks can subscribe to on their site. I’ve actually got new visitors to my website (and new clients) coming from people exploring such sites. They found my newsletter shown there, looked at my site and subscribed to my ezine.

  3. saya juga ditawarkan oleh online marketing ini, ngakunya sih dari BNI, namanya Proksima atau Proxima (ga jelas juga, cuma denger dari telepon sih), sifatnya rada memaksa, premi yang dsitawarkan kepada saya sekitar 86 ribu dan claim-nya sekitar 4 juta, trus saya coba tanya kepada sales tersebut, gimana caranya saya dapat perjanjian polis asuransinya yang ditanda tangan diatas Materai. tetap saja mereka bilang bahwa recording telepon merupakan bukti bahwa saya setuju, jika saya menyatakan “iya”, tetapi saya rada curiga ketika, pertama kali sales tsb telp saya, mereka bilang akan mengirimkan perjanjian polis asuransi-nya dalam jangka walktu 7 s/d 14 hari (1 – 2 minggu), kemudian ketika ke-2 kalinya saya tanya, kirimkan dulu perjanjian polis asuransinya, yang di tanda tangan di atas materai, setelah saya tanda tangan, baru saya mau. Setelah saya bilang seperti itu, mereka tetap saja ngoyo, selalu sebut, ini khan online marketing, ga ada bukti lain selain voice recording, kemudian saya ngaku aja bahwa saya orang IT yang tahu soal begitu & voice recording khan bisa di manipulasi, “Apa bukti-nya untuk saya??, jika nanti terjadi hal2 yg tdk di-inginkan??”, setelah itu, dengan dalih saya akan mengecek ke teller BNI, tentang asuransi ini, saya tutup telepon. Kesimpulannya, telemarketing online ini hanya menawarkan sesuatu berdasarkan text marketing, bahasa marketing-nya juga kurang sopan karena rada memaksa dan memotong-motong pembicaraan kita, dan sangat mencurigakan telmarketing ini, karena tidak menyebutkan dengan jelas dimana kantor-nya. Saran kepada saudara2 yang telah menjadi nasabah telemarketing ini sebaiknya dihentikan, karena tidak ada dasar dan bukti yang kuat, jika terjadi sesuau hal dikemudian hari. Wassalam.

  4. baru ajj ditelp nawarin ini, persis kek yg dialami bung jeffry. krn saya sdng rapat, setelah sedikit dpt penjelasan dr mba marketing langsung saya cut ajj. trus cari ref soal ni. kl dia telp lg, mo dibikin jengkel ajj ah.
    thanks.

  5. ya tu program ganggu orang tidur ja, gak jelas ngocos tapi ga ada kantornya, ga tau sapa yang telpon, ga ada perjanjian tertulis gmn hukumnya???

  6. barusan ditelp, mengaku dari asuransi CIGNA yang bekerja sama dengan BNI. ditolak secara halus tetap gak menyerah, sampai akhirnya saya tutup paksa karena tidak tahan mendengar omongannya yang tidak berhenti2.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *